•Ada
dua kebenaran sejarah:
•Kebenaran
sejarah mitologis: berdasarkan cerita mitos mengenai terjadinya suatu suku
bangsa. Misalnya mitos penciptaan bumi dan manusia menurut versi Batak Toba.
•Kebenaran
sejarah historis: fakta sejarah sesuai dengan kronoligi peristiwa sejarah suatu
suku bangsa. Misalnya asal usul rumpun kelompok Batak Toba.
•Sebelum Datangnya
Kekristenan:
•Sebelum
pengaruh dari luar,
•Menurut kelompok bahasa,
bahasa Austronesia, orang Batak Toba masuk kelompok rumpun yang datang dari
Cina Selatan, Yunan.
•Dari Yunan turun ke
Vietnam, terus langsung ke Filipina, kemudian menyebar ke Nusantara bagian
barat, sampai ke tanah Batak. Pergerakan kelompok suku ini menyebaru abad ke-8
dan ke-7 seb. Masehi.
•Sebagian
tiba di Tanah Batak. Ada pembersihan hutan di daerah Batak sejak 5.000 tahun
seb. Masehi. Pembersihan hutan itu berpuncak pada tahun 3.000 seb. Masehi.
•Mereka
lebih suka tinggal di tempat yang tinggi dan sekitar danau, untuk menjaga keamanan
•Mungkin
sudah mengenal pertanyan meskipun sangat sederhana.
•Mereka
mempnyai budaya Neolitik, yang peningggalannya masih ada hingga sekarang ini,
dalam bentuk tangga, jendela, sarcopag,
•Pengaruh
budaya Dongson dari Vietnam, yaitu zaman perunggu. Budaya ini muncul sekitar
1000 seb. Masehi.
•Ada
intensifikasi pertanian yang sudah menggunakan cangkul.
•Kelompok
rumpun Austronesia ini, misalnya Batak mempunyai kesamaan budaya dgn
proto-Melayu:
–Menghormati
kekuatan alam,
–Kepercayaan
akan roh nenek moyang.
–Organisasi
sosial: patrilinial dan a-symentris cross counsin connubium.
•Sesudah
zaman pra sejarah, belum diketahui lagi laporan sejarah yang melaporkan
perkembangan suku Batak.
•Besar
kemungkinan pada saat itu, kelompok ini kemudian mengisolasi diri . Karena itu
masuk akal bahwa muncul dialek dalam bahasa Batak (Toba, Mandailing, Karo,
Simalungun, Dairi/Phakphak,
•Pengaruh
Hidu-Buddha
•Pengaruh Hindu-Buddha
jelas ada pada budaya Batak. Misalnya puing-puing di lembah Asahan, banyak
kata-kata Hindu masuk ke Batak.
• Pengaruh Hindu juga
dalam hal: pustaha, datu, marga, pengaturan irigasi, kode huku, obat-obatan,
pengetahuan astronomis dan matematis.
•Modal kepemimpinan lokal
yang disempurnakan.
•
•Pengaruh Islam
•Islam
masuk ke Indonesia melalui Sumatera pedagang pd abad ke-13 dan ke-14. Mereka
berhasil mengislamkan orang Indonesia yang bediam di pasir
•Orang
Batak (Toba) yang dipedalaman kembali mengisolasi diri.
•Pada
awal abad ke-19 terjadi invasi Islam Minangkabau ke tanah Batak.
•Perang
Padri (1820-1937),
memakan korban sebanyak 233.000 orang. Daerah Batak bagian selatan, yaitu
Angkola dan Mandailing menjadi penganut Muslim.
•Di
daerah Batak Toba pengaruh Islam tidak terasa. Hal ini mungkin ada kaitannya
dengan datangnya Zending Protestan ke tanah Batak.
•Datangnya Kekristenan dan Kolonisasi
•Zending Protestang
•Ada
dua alasan Zending masuk ke tanah Batak:
–Alasan
politik (mencegah menyebarnya
–Alasan
religi (penyebaran agama)
•Sesudah
1860, Zending Protestan berhasil.
•15
tahun sebelumnya sama sekali tdk berhasil.
–
•Tetapi kristianisasi
bukan tanpa perlawanan dari pihak religi Batak Toba. Guru Somalaing Pardede
yang melihat jatuhnya religi BT oleh kekristenan, mendirikan sekte Parmalim,
yang menyatakan diri sebagai pengikut Si Rajabatak.
•Perlawanan pertama mulai
tahun 1890-1895 yang dipimpin oleh Guru Somalaing sandiri. Dia menghimbau
supaya orang kembali kepada Batak Toba.
•Sesudah
sekte Guru Somalaing Pardede dilarang, muncul lagi sekte Nasiakbagi, yaitu
suatu gerakan mesianis.
•Kolonisasi
Belanda di Tanah Batak
•Baru
pada thn 1842, Belanda mendirikan residen Tapanuli. Mengapa begitu lambat?
•Ada
empat alasan:
1)Belanda mau menahan pengaruh Islam ke daerah BT.
2)Di daerah BT tidak ada perkebunan.
3)Zending berusaha
menutup Batak dari pengaruh liar.
4)Daerah Batak Toba dan Karo tidak cocok untuk perkebunan
karena terlalu dingin.
•
•Belanda
meluaskan ekspansinya ke bagian pusat Tanah Batak. Maka terjadilah Perang
Batak, antara Belanda dengan Tentara Indonesia (1878-1907. Orang Batak dipimpin
oleh Sisingamangaraja XII.
•Sisingamangaraja
XIII meninggalkan tahun 1907.
•Kehadiran
Pemerintahan kolnial, membawa banyak perubahan di tanah Batak.
•
•Perubahan
oleh Belanda:
•Perubahan
sistem pemerintahan masyarakat (Bius ke Pemerintahan negara modern),
•Pem.
Kolonial membuat pemetaan pemerintahan, pembagian yang lebih rasional dan
praktis (bukan karena hubungan darah).
•Pemerintah
kolonial ikut campur dengan pemerintahan Bius dengan mengangkat Jaihutan.
•Pemerintah kolonial
berhasil menciptakan Pax Nederlandica.
•Pemerintah kolonial
bekerjasama dengan Zending bersama-sama memajukan pendidikan.
•Pemerintahan kolonial
mengganti ekonomi barter menjadi ekonomi uang.
•Akibat perubahan yang
begitu cepat dan radikal, maka orang Batak merasa identitasnya hilang. Maka
muncullah gerakan Parhudamdam.
•Sesudah Kemerdekaa:
•Sukarno dan Budaya Nasional
•Kemerdekaan
Indonesia membuat orang Indonesia bersatu (Imagined community).
•Dengan
Ideologi Pancasila Sukarno membuat definitif persatuan Indonesia.
•Tetapi
orang Batak Toba tetap mempertahankan adatnya meskipun jauh merantau.
•
•Orde
Baru Suharto
•Suharto
mengganti ‘kepribadian nasional’ (Sukarno) menjadi ‘kelestarian kebudayaan
nasional’.
•Budaya
suku boleh berkembang sejauh itu mendukung budaya nasional.
•Contoh:
Mangalahat horbo bius di Limbong thn 1991.
•Era
Reformasi
•Di
era reformasi masyarakat boleh menampilkan diri berbeda asal tidak mengganggu
hidup bersama.
•Memang
sering kali terjadi perbenturan dalam hidup bersama, tatapi hal itu merupakan
konsekuensi dari hidup demokratis.
•Contoh:
Pesta Tugu
Kesimpulan
•Sejarah Batak
membuktikan bahwa manusia harus selalu menyesuaikan diri dengan konteks di mana
dan kapan dia hidup.
•Tentu terjadi segala
modifikasi sesuai dengan kebutuhan yang ada sehingga tujuan yang hendak dicapai
dapat diwujudnyatakan.
•Maka sejarah mengandung
kebenaran yang harus dilihat sesuai dengan konteks dan waktu di mana hal itu
ada dan terjadi.
DikutipdariPersentasi_PrNainggolanPada18Juni2013