Selasa, 03 Desember 2013

PEMAHAMAN PARIWISATA


Secara entimilogis Pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta dan terdiri dari dua suku kata
PARI = SEMPURNA atau LENGKAP
WISATA =PERJALANAN
Dengan demikian maka PARIWISATA berarti perjalanan yang sempurna atau perjalanan yang lengkap yaitu perjalanan seseorang atau sekelompok orang dari daerah/tempat asalnya atau habitatnya (tourist generating area)ke suatu atau beberapa daerah tujuan wisata ( tourist destination area) langsung atau tidak langsung, melalui beberapa daerah persinggahan untuk kembali lagi ke tempat atau daerah asal mereka

PENGERTTIAN WISATAWAN DAN PELANCONG
Menurut
INTERNATIONAL UNION OF OFFICIAL TRAVEL ORGANIZATION (IUOTO)
 
WISATAWAN (Tourist) :
Pengunjung sementara yang tinggal sekurang-kurangnya 24 jam di negara/tempat yang dikunjungi dengan maksud dan tujuan perjalanan yang dapat digolongkan sebagai :
1.Pesiar ( leisure), yaitu untuk keperluan liburan , kesehatan, studi, agama/ziarah, olah raga
2.Non Pesiar ( non-leisure) , yaitu hubungan gadang (business), kunjungan keluarga/handaitolan, konferensi dan misi resmi
PELANCONG (Excursionist):
Pengunjung sementara yang tinggal di negara/tempat yang dikunjungi kurang dari 24 jam ( termasuk yang datang di kapal pesiar)
 

SEJARAH BATAK__DIkutipdariPersentasi_PrNainggolanPada18Juni2013


Pengantar
Philip Tobing (1956) dan Raja Patik Tampubolon  berpendapat bahwa orang Batak termasuk suku yang konservatif.
Susan Rodger Siregar (1981) berpendapat bahwa orang Batak termasuk suku yang sinkretistis (menggabungkan segala unsur apa pun  dari luar).
Siapa sebenarnya orang Batak?
Ada dua kebenaran sejarah:
Kebenaran sejarah mitologis: berdasarkan cerita mitos mengenai terjadinya suatu suku bangsa. Misalnya mitos penciptaan bumi dan manusia menurut versi Batak Toba.
Kebenaran sejarah historis: fakta sejarah sesuai dengan kronoligi peristiwa sejarah suatu suku bangsa. Misalnya asal usul rumpun kelompok Batak Toba.
Sebelum Datangnya Kekristenan:
Sebelum pengaruh dari luar,
Menurut kelompok bahasa, bahasa Austronesia, orang Batak Toba masuk kelompok rumpun yang datang dari Cina Selatan, Yunan.
Dari Yunan turun ke Vietnam, terus langsung ke Filipina, kemudian menyebar ke Nusantara bagian barat, sampai ke tanah Batak. Pergerakan kelompok suku ini menyebaru abad ke-8 dan ke-7 seb. Masehi.
Sebagian tiba di Tanah Batak. Ada pembersihan hutan di daerah Batak sejak 5.000 tahun seb. Masehi. Pembersihan hutan itu berpuncak pada tahun 3.000 seb. Masehi.
Mereka lebih suka tinggal di tempat yang tinggi dan sekitar danau, untuk  menjaga keamanan
Mungkin sudah mengenal pertanyan meskipun sangat sederhana.
Mereka mempnyai budaya Neolitik, yang peningggalannya masih ada hingga sekarang ini, dalam bentuk tangga, jendela, sarcopag,
Pengaruh budaya Dongson dari Vietnam, yaitu zaman perunggu. Budaya ini muncul sekitar 1000 seb. Masehi.
Ada intensifikasi pertanian yang sudah menggunakan cangkul.
Kelompok rumpun Austronesia ini, misalnya Batak mempunyai kesamaan budaya dgn proto-Melayu:
Menghormati kekuatan alam,
Kepercayaan akan roh nenek moyang.
Organisasi sosial: patrilinial dan a-symentris cross counsin connubium.
Sesudah zaman pra sejarah, belum diketahui lagi laporan sejarah yang melaporkan perkembangan suku Batak.
Besar kemungkinan pada saat itu, kelompok ini kemudian mengisolasi diri . Karena itu masuk akal bahwa muncul dialek dalam bahasa Batak (Toba, Mandailing, Karo, Simalungun, Dairi/Phakphak,
Pengaruh Hidu-Buddha
Pengaruh Hindu-Buddha jelas ada pada budaya Batak. Misalnya puing-puing di lembah Asahan, banyak kata-kata Hindu masuk ke Batak.
Pengaruh Hindu juga dalam hal: pustaha, datu, marga, pengaturan irigasi, kode huku, obat-obatan, pengetahuan astronomis dan matematis.
Modal kepemimpinan lokal yang disempurnakan.
Pengaruh Islam
Islam masuk ke Indonesia melalui Sumatera pedagang pd abad ke-13 dan ke-14. Mereka berhasil mengislamkan orang Indonesia yang bediam di pasir
Orang Batak (Toba) yang dipedalaman kembali mengisolasi diri.
Pada awal abad ke-19 terjadi invasi Islam Minangkabau ke tanah Batak.
Perang Padri (1820-1937), memakan korban sebanyak 233.000 orang. Daerah Batak bagian selatan, yaitu Angkola dan Mandailing menjadi penganut Muslim.
Di daerah Batak Toba pengaruh Islam tidak terasa. Hal ini mungkin ada kaitannya dengan datangnya Zending Protestan ke tanah Batak.
Datangnya Kekristenan dan Kolonisasi
Zending Protestang
Ada dua alasan Zending masuk ke tanah Batak:
Alasan politik (mencegah menyebarnya
Alasan religi (penyebaran agama)
Sesudah 1860, Zending Protestan berhasil.
15 tahun sebelumnya sama sekali tdk berhasil.
Tetapi kristianisasi bukan tanpa perlawanan dari pihak religi Batak Toba. Guru Somalaing Pardede yang melihat jatuhnya religi BT oleh kekristenan, mendirikan sekte Parmalim, yang menyatakan diri sebagai pengikut Si Rajabatak.
Perlawanan pertama mulai tahun 1890-1895 yang dipimpin oleh Guru Somalaing sandiri. Dia menghimbau supaya orang kembali kepada Batak Toba.
Sesudah sekte Guru Somalaing Pardede dilarang, muncul lagi sekte Nasiakbagi, yaitu suatu gerakan mesianis.
Kolonisasi Belanda di Tanah Batak
Baru pada thn 1842, Belanda mendirikan residen Tapanuli. Mengapa begitu lambat?
Ada empat alasan:
1)Belanda mau menahan pengaruh Islam ke daerah BT.
2)Di daerah BT tidak ada perkebunan.
3)Zending  berusaha menutup Batak dari pengaruh liar.
4)Daerah Batak Toba dan Karo tidak cocok untuk perkebunan karena terlalu dingin.
Belanda meluaskan ekspansinya ke bagian pusat Tanah Batak. Maka terjadilah Perang Batak, antara Belanda dengan Tentara Indonesia (1878-1907. Orang Batak dipimpin oleh Sisingamangaraja XII.
Sisingamangaraja XIII meninggalkan tahun 1907.
Kehadiran Pemerintahan kolnial, membawa banyak perubahan di tanah Batak.
Perubahan oleh Belanda:
Perubahan sistem pemerintahan masyarakat (Bius ke Pemerintahan negara modern),
Pem. Kolonial membuat pemetaan pemerintahan, pembagian yang lebih rasional dan praktis (bukan karena hubungan darah).
Pemerintah kolonial ikut campur dengan pemerintahan Bius dengan mengangkat Jaihutan.
Pemerintah kolonial berhasil menciptakan Pax Nederlandica.
Pemerintah kolonial bekerjasama dengan Zending bersama-sama memajukan pendidikan.
Pemerintahan kolonial mengganti ekonomi barter menjadi ekonomi uang.
Akibat perubahan yang begitu cepat dan radikal, maka orang Batak merasa identitasnya hilang. Maka muncullah gerakan Parhudamdam.  
Sesudah Kemerdekaa:
Sukarno dan Budaya Nasional
Kemerdekaan Indonesia membuat orang Indonesia bersatu (Imagined community).
Dengan Ideologi Pancasila Sukarno membuat definitif persatuan Indonesia.
Tetapi orang Batak Toba tetap mempertahankan adatnya meskipun jauh merantau.
 
Orde Baru Suharto
Suharto mengganti ‘kepribadian nasional’ (Sukarno) menjadi ‘kelestarian kebudayaan nasional’.
Budaya suku boleh berkembang sejauh itu mendukung budaya nasional.
Contoh: Mangalahat horbo bius di Limbong thn 1991.
 
Era Reformasi
Di era reformasi masyarakat boleh menampilkan diri berbeda asal tidak mengganggu hidup bersama.
Memang sering kali terjadi perbenturan dalam hidup bersama, tatapi hal itu merupakan konsekuensi dari hidup demokratis.
Contoh: Pesta Tugu
 Kesimpulan
 
Sejarah Batak membuktikan bahwa manusia harus selalu menyesuaikan diri dengan konteks di mana dan kapan dia hidup.
Tentu terjadi segala modifikasi sesuai dengan kebutuhan yang ada sehingga tujuan yang hendak dicapai dapat diwujudnyatakan.
Maka sejarah mengandung kebenaran yang harus dilihat sesuai dengan konteks dan waktu di mana hal itu ada dan terjadi.
 
 
DikutipdariPersentasi_PrNainggolanPada18Juni2013